Minggu, 16 Maret 2014

Aku Ingin Mencintaimu



 Siapa yang tidak mencintai seorang Ibu?. Ah, sungguh sangat berdosa jika seorang anak yang berani menyakiti dan tidak mencintai Ibunya. Miris ketika menyimak ayah bercerita tentang klien beliau di panti jompo. Seorang Ibu yang notabene adalah wanita yang lemah dengan fisik yang renta dibiarkan tinggal di panti jompo. Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiran anak-anak mereka.
Berbeda sekali dengan kisah Ibuku. Di awal kehamilan Ibu, beliau tidak merasakan gejala mual-mual seperti yang dirasakan wanita hamil pada umumnya. Menurut beliau tidak ada bedanya saat sedang hamil maupun tidak. Selama 9 bulan, detik demi detik,  hari demi hari, hingga menjelang hari kelahiranku,  Ibu meraskan sakit yang hebat di perut dan pinggangnya ketika waktu ashar tiba, sampai-sampai Ibu tidak bisa bangun dari tempat tidur. Tubuh beliau semakin lemah karena beliau harus berbagi sari makanan denganku. 26 Maret 1994 aku mulai mendapat cahaya terang, setelah 9 bulan aku berada di rahim Ibu.
Begitu hebat perjuangan Ibu, oleh karena itu layak sekali jika Ibu disebut sebagai pahlawan sejati dalam kehidupan. Bagiku Ibu yang tulus dan ikhlas menjaga dan menyayangiku dengan begitu sabar, mendidik dengan ajaran-ajaran kebaikan, membuatku tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan, membuat aku berpikir bahwa Ibu adalah pahlawanku yang sebenarnya.
Bagiku, Ibu adalah orang yang hebat, selalu teringat dan terngiang, dulu ketika aku akan berangkat sekolah, sepagi apapun beliau selalu menyediakan makan pagi. Sampai aku kuliahpun ketika aku akan kembali ke kota peraduan, beliau selalu menyiapkan makan pagi padahal aku berangkat pukul 03.00 WIB. Bisa dibayangkan ketika pukul 03.00 WIB sudah siap, kapan ibu bangun untuk menyiapkan makan pagiku?. Tentu pagi sekali.
Bersyukur di usianya yang semakin menua, Ibu tampak masih sehat, meski harus kontrol sebulan sekali akibat hipertensi. Bersyukur karena Ibu masih mendampingiku, karena sejujurnya aku selalu membutuhkan kasih sayang dan bimbingan beliau. Akan sangat berat rasanya ketika suatu saat aku harus berpisah dari beliau, tetapi ketika Allah lebih menyayangi ibu, aku harus rela ibu bersama Rabb yang menciptakan alam ini.
Belum banyak yang ku persembahkan untuk beliau, prestasi akademik dan non akademik salah satu hal yang dapat membuat beliau bangga, mulai dari 10 besar LKIR kabupaten, peserta jambore daerah Jawa Timur, wakil ketua Osis, wakil ketua DKG, juara 4 Bussiness Plan se-Jawa-Bali, juara 2 OSN kabupaten,  bergabung dengan Moslem Youth Club, HMJ BSI, SKI JBSI, UKKI Unesa, dan lolos PKM didanai dikti. Ibu tidak pernah menuntutku ini dan itu. Ibu yakin dan percaya bahwa aku akan melakukan suatu hal yang dapat membanggakan beliau.
Tidak ada kata yang lebih layak ku ucapkan kecuali rasa syukur dan terima kasih karena aku memiliki seorang Ibu yang baik, seorang Ibu hebat yang membuat aku merasa selalu merindukan belaian kasih sayang beliau. Walaupun kini aku telah dewasa tetapi kasih sayang Ibu terbukti tidak pernah sedikitpun berkurang. Beliau masih saja mau aku repoti, ada saja upaya yang dilakukan Ibu untuk berusaha membahagiakanku. Mulai dari memasakan masakan kesukaanku, membelikan baju, hingga hal-hal kecil yang sebenarnya sudah bisa ku beli dan kerjakan sendiri. Aku banyak belajar dari Ibu tentang bagaimana menjalani hidup, bagaimana ia mencintai dalam diam, berikhtiar, bersabar, ikhlas, dan bertawakal.
Ibu... aku tidak akan pernah bisa membalas semua jerih payah yang engkau lakukan untukku. Dan aku tahu engkau juga tidak pernah berharap apa yang selama ini Ibu berikan  suatu saat akan ku kembalikan. Hanya doa yang dapat ku berikan, semoga engkau selalu sehat dan dapat menghabiskan masa tua bersama ayah dalam suka maupun duka. Aku tidak sering mengatakan kalau aku mencintai dan menyayangi beliau, karena menurutku “cinta tidak butuh kata, memberi yang terbaik adalah wujud cinta sesungguhnya”.

“Ya Allah ampunilah aku, juga kedua ibu bapakku, dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasihani aku sejak kecil”


Fierda Kurnia Aditama
12020074202

0 komentar:

Posting Komentar