Ibu, nama itu tak pernah hilang
sedetikpun dari fikiranku. Ibu kau adalah segalanya bagiku. 9 bulan aku ada
dalam rahimmu, dan 19 tahun yang lalu kau melahirkanku. Dengan penuh kasih
sayang kau merawatku hingga aku tumbuh dewasa. Begitu sabarnya kau merawat dan
menjagaku dalam pelukanmu. Dan dengan ketelatenanmu Ibu kau mengajari banyak
hal yang dulu aku tak mengeti sampai aku mengerti akan semua hal yang telah kau
ajarkan padaku.
Kesabaranmu Ibu tiada bandingnya di dunia
ini. Ibu, kau selalu memberikan hal yang terbaik buat aku anakmu. Tak pernah
terfikir dibenakku untuk terpisah jauh darimu Ibu. Semua orang tua pasti
menginginkan anaknya kelak menjadi orang yang sukses. Karena hal itu dan demi mencapai cita-citaku engkau merelakan
aku untuk hidup berada jauh darimu. Berat bagiku Ibu untuk terpisah jauh dari
pelukanmu.
Demi aku, kau menyempatkan waktu dan
tenagamu untuk mengantarkanku ke kehidupan baruku di kota besar ini. Tak pernah
aku lupa akan amanatmu sebelum kau meninggalkanku sendiri di kota ini. Setelah
kau selesai menyampaikan amanatmu buatku, kau beranjak pergi meninggalkanu. Tak
dapat dipungkiri, air matapun membasahi pipi manismu. Sebelum kau
meninggalkanku aku berlari memelukmu, tak ingin rasanya aku melepas pelukan
hangat itu. Pasti aku akan sangat rindu dengan pelukanmu Ibu.
Hari-hari aku lewati sendiri tanpa sosok
Ibu disampingku. Aku mulai belajar mandiri. Dari menyiapkan hal dengan sendiri,
bangun tidur sendiri, mencuci baju sendiri, menyiapkan makanan sendiri dan
lainnya dengan sendiri. Memang berat namun aku berusaha demi membahagiakan
kedua orang tuaku terutama ibuku.
Seminggu setelah keberadaanku di kota ini
aku pulang, karena aku tak mampu menahan rasa rinduku kepadamu Ibu. Betapa
bahagianya saat aku bertemu denganmu Ibu. Kehangatan itu kembali kudapat saat
aku berada di sampingmu. Kasih sayangmu tak berkurang sedikitpun meski aku
berda jauh darimu. Inginku membalas semua kebaikanmu, kesabaranmu, dan kasih
sayangmu yang telah kau berikan kepadaku Ibu.
Di
setiap doaku, aku selalu berdoa semoga Ibu selalu sehat dan dalam lindungan-Mu.
Jaga Ibu saat aku berada jauh darinya. Aku sayang Ibu. Aku berusah untuk
membahagiakan Ibuku. Meski kini aku belum mampu memberikan sesuatu yang dapat
engkau banggakan dari diriku. Namun aku selalu berusaha untuk tetap membuat Ibuku
tersenyum. Dan suatu saat nanti akan aku
tunjukkan kepadamu Ibu, bahwa inilah aku anakmu yang dapat engkau banggakan.
Tulisan
ini aku persembahkan untuk Ibuku yang paling aku sayangi yang ada di Blitar.
Semoga Ibu selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya. Amin
Salam
sayang dari aku anakmu,
Rofi’atul
Mukaromah
0 komentar:
Posting Komentar