Jumat, 14 Maret 2014

AKU SAYANG IBU



 
       Ibu, nama itu tak pernah hilang sedetikpun dari fikiranku. Ibu kau adalah segalanya bagiku. 9 bulan aku ada dalam rahimmu, dan 19 tahun yang lalu kau melahirkanku. Dengan penuh kasih sayang kau merawatku hingga aku tumbuh dewasa. Begitu sabarnya kau merawat dan menjagaku dalam pelukanmu. Dan dengan ketelatenanmu Ibu kau mengajari banyak hal yang dulu aku tak mengeti sampai aku mengerti akan semua hal yang telah kau ajarkan padaku.
       Kesabaranmu Ibu tiada bandingnya di dunia ini. Ibu, kau selalu memberikan hal yang terbaik buat aku anakmu. Tak pernah terfikir dibenakku untuk terpisah jauh darimu Ibu. Semua orang tua pasti menginginkan anaknya kelak menjadi orang yang sukses. Karena hal itu dan  demi mencapai cita-citaku engkau merelakan aku untuk hidup berada jauh darimu. Berat bagiku Ibu untuk terpisah jauh dari pelukanmu.
       Demi aku, kau menyempatkan waktu dan tenagamu untuk mengantarkanku ke kehidupan baruku di kota besar ini. Tak pernah aku lupa akan amanatmu sebelum kau meninggalkanku sendiri di kota ini. Setelah kau selesai menyampaikan amanatmu buatku, kau beranjak pergi meninggalkanu. Tak dapat dipungkiri, air matapun membasahi pipi manismu. Sebelum kau meninggalkanku aku berlari memelukmu, tak ingin rasanya aku melepas pelukan hangat itu. Pasti aku akan sangat rindu dengan pelukanmu Ibu.
       Hari-hari aku lewati sendiri tanpa sosok Ibu disampingku. Aku mulai belajar mandiri. Dari menyiapkan hal dengan sendiri, bangun tidur sendiri, mencuci baju sendiri, menyiapkan makanan sendiri dan lainnya dengan sendiri. Memang berat namun aku berusaha demi membahagiakan kedua orang tuaku terutama ibuku.
       Seminggu setelah keberadaanku di kota ini aku pulang, karena aku tak mampu menahan rasa rinduku kepadamu Ibu. Betapa bahagianya saat aku bertemu denganmu Ibu. Kehangatan itu kembali kudapat saat aku berada di sampingmu. Kasih sayangmu tak berkurang sedikitpun meski aku berda jauh darimu. Inginku membalas semua kebaikanmu, kesabaranmu, dan kasih sayangmu yang telah kau berikan kepadaku Ibu.
Di setiap doaku, aku selalu berdoa semoga Ibu selalu sehat dan dalam lindungan-Mu. Jaga Ibu saat aku berada jauh darinya. Aku sayang Ibu. Aku berusah untuk membahagiakan Ibuku. Meski kini aku belum mampu memberikan sesuatu yang dapat engkau banggakan dari diriku. Namun aku selalu berusaha untuk tetap membuat Ibuku tersenyum. Dan  suatu saat nanti akan aku tunjukkan kepadamu Ibu, bahwa inilah aku anakmu yang dapat engkau banggakan.
Tulisan ini aku persembahkan untuk Ibuku yang paling aku sayangi yang ada di Blitar. Semoga Ibu selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya. Amin

                                Salam sayang dari aku anakmu,
                                 
                                             Rofi’atul Mukaromah
      

         

0 komentar:

Posting Komentar