Selasa, 18 Maret 2014

deskripsi ekspositoris dan eksposisi artistik



Putri kartika                     122074003
Rimayatul hidayah            122074009
Mar’atus Sholikhah          122074022
Puji  Astutik                     122074027
Mira ayu setya rini            122074032


Deskripsi ekspositoris:
            Seorang gadis jelita bertubuh kira-kira 150 cm biasanya duduk di bangku nomor dua dari depan. Dengan berat badan 40 Kg, tubuhnya tampak lebih kecil dari pada teman disampingnya. Saat ini ia memakai kerudung hitam polos dengan renda bulat di tepi kerudungnya. Dengan lipatan kerudung yang sederhana membuat pipinya tampak lebih cubby. Bibirnya yang mungil tampak komat-kamit saat ia membaca cerpen karya Djenar Maesa Ayu. Matanya yang seperti mata kucing terlihat melotot saat dia asik menikmati cerpen yang sedang dibacanya. Sesekali ia membenarkan kaca matanya yang turun ke bawah karena hidungnya yang kecil. Kaca mata yang ia kenakan adalah kaca mata bermerek Ray-Ben berbingka hitam polos tanpa ornament apapun.
            Saat ini ia mengenakan baju kemeja. Kemejanya berwarna biru langit polos dengan dua saku di dadanya. Terkadang ia lupa menutup kancing bajunya yang paling bawah tetapi bukan berarti ia lupa mengancingkan kelima kancing yang menempel di bajunya. Di balik bajunya, ia memiliki warna kulit sawo matang yang menjadi cirri khas wanita Indonesia. Ia memakai gelang dengan ornamen warna-warni di pergelangan tangan kirinya, tak lupa disana juga tersemat sebuah cincin perak di jari manisnya memberi tanda bahwa ia sudah ada yang memiliki.
            Dengan celana berwarna hitamnya yang polos, berbahan jeans ia tampak menyandarkan kedua kaki di bangku depannya. Bentuk celana yang mengerucut pada pergelangan kaki, membuat pinggangnya terlihat lebih lebar dan kakinya tampak lebih kecil.
            Hari ini, ia mengenakan kaos kaki berwarna coklat yang bagian telapaknya berwarna hitam. Kaos kakinya tertutup oleh sepatu berwarna coklat yang memiliki garis-garis putih disamping kanan kiri sepatu. Di bagian punggung kaki terdapat ornament berbentuk bulat kecil yang melubangi bagian atas sepatu.
            Setiap kuliah ia memakai tas berwarna coklat . tas yang dipakainya bermerek Neosack dengan tali berwarna kuning. Tidak hanya bagian talinya saja yang berwarna kuning tetapi pada bagian resletingnyapun berwarna kuning. Di bagian depan tasnya tertempel sebuah pin berwarna hitam dengan gambar jempol tangan bertuliskan “Aku Anak Hebat”.
           



Deskripsi Artistik

Aku adalah seorang anak bungsu yang memiliki satu kakak laki-laki dan satu kakak perempuan yang membuatku terlihat lebih manja dan periang dari pada teman-temanku yang lain. Aku lahir di kota budaya yang penuh dengan aura mistik. Bagaimana tidak, dulunya aku adalah seorang penari yang tidak asing dengan bau kemenyan dan dupa saat aku melenggakkan tubuhku. Ketika aku menari aku selalu ditemani oleh Dadak Merak dan Singo Barong yang berlompatan di depanku untuk menarik perhatian penonton. Bagiku, dengan mengenakan kain berwarna hitam yang menghias kepalaku dan baju berwarna putih dengan selendang di pinggangku, aku bisa memainkan selendang mengikuti alunan gamelan dan gong yang terdengar sangat riang. Saat gendang mulai di tabuh, kakiku yang memakai celana pendek di atas lutut berwarna hitam memainkan gelang kaki dengan warna kuning sampai terdengar bunyi krincing-krincing-krincing yang memungkinkan aku untuk menarik perhatian setiap mata yang menatapku.
Dihadapan para penonton, aku selalu menarik ujung bibirku untuk membentuk senyuman. Tetapi terkadang aku tidak selincah memainkan mataku saat menatap mata lelaki yang melihatku, karena aku merasa tak nyaman saat lelaki lain menyawer temanku dengan tatapan liarnya. Aku selalu menundukkan kepalaku dan perlahan-lahan memainkan selendang yang ada di jemariku.
Tetapi, hobiku yang menarik ini sudah harus kusudahi ketika aku terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya. Aku kini masuk di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun angkatan 2012. Di jurusan ini aku sebagai mahasiswa dengan nomor absen ketiga dari 53 mahasiswa di kelasku. Aku tumbuh menjadi mahasiswa yang periang dan terkadang tidak pernah bisa diam. Mungkin karena hobiku dulu yang suka menari, aku selalu beranggapan aku adalah mahasiswa yang periang.
Aku terbiasa memakai tas berwarna coklat dengan tali kuning di pinggir tasku. Terkadang aku memainkan pin yang menempel di tasku. Pin itu kuperoleh dari seorang kakak kelasku karena aku menyukai kata “Aku Anak Hebat” yang tertulis di pin itu. Anggapanku, aku akan menjadi mahasiswa seperti yang tertulis di pin itu dan mampu member senyuman di setiap bibir temanku.

           

 

0 komentar:

Posting Komentar